Sejarah Singkat Tari Kipas Pakarena dan Fungsinya yang Wajib Diketahui

Ada banyak sisi keelokan kota Gowa provinsi Sulawesi Selatan yang menarik banyak pengunjung. Selain karena keindahan wisata, tarian tradisionalnya juga tidak bisa dianggap remeh. Di Gowa ada kesenian daerah yang cukup populer yakni Tari Kipas Pakarena.

Mengenal Sejarah Singkat Tari Kipas Pakarena Sulawesi Selatan

Tari Kipas termasuk dalam tari tradisional Gowa Sulawesi Selatan. Tarian Kipas Pakarena ini berasal dari kata “karena” yang jika diartikan mengandung arti “main”. Dahulunya tarian ini dimainkan oleh putri-putri bangsawan. Tari ini biasa difungsikan sebagai pertunjukan upacara adat ataupun acara-acara besar lainnya.

Tari Kipas ini pada zaman kerajaan dahulu kala menceritakan tentang perpisahan antara penghuni limo atau penjaga bumi dengan botong langit yang dikenal dengan negeri kayangan. Sebelum berpisah botong langit telah mewariskan ilmunya tentang cara bertahan hidup di bumi dengan baik.

Penghuni Limo mengajarkan banyak hal dari mulai berternak, bertani hingga berburu. Penghuni Limo tersebut membagikan wawasannya dengan cara melakukan gerakan kaki dan gerakan tangan dan dijadikan sebuah ritual.

Dengan adanya ritual tersebut sebagai wujud rasa syukur hingga akhirnya terbentuklah tarian kipas. Tari kipas menggambarkan sebuah perasaan yang lembut. Seperti halnya sifat perempuan yang tidak kasar, nurut, sopan, setia, dan menghormati kaum laki-laki.

Keunikan dari tari kipas ini adalah setiap gerakannya mengandung sebuah makna yang membuat kesan. Ada gerakan seorang penari memutar seperti arah jarum jam, hal ini menandakan bahwa siklus hidup manusia di bumi ini memutar.

Tari Kipas Pakarena kemudian diresmikan di istana sekitar abad ke 16 di Gowa dan terus lahir dari waktu ke waktu hingga saat ini untuk terus dilestarikan. Tarian ini lebih mendeskripsikan sesuatu yang tenang, teduh, ataupun sepi senyap.  Selain itu, tari ini menggambarkan bahwa hidup di muka bumi memiliki hubungan dengan sang pencipta.

Ada juga gerakan tari kipas pakarena yang terkesan sulit. Hal tersebut bisa diartikan bahwa hidup tak selamanya mulus namun juga ada kesulitan ataupun terdapat bumbu-bumbu masalah yang harus diterjang.

Fungsi Tari Kipas Pakarena Gowa Provinsi Sulawesi Selatan

Setiap tarian tradisional memiliki keunikan masing-masing, sehingga di setiap pementasan tari kipas mempunyai fungsi tertentu. Apa saja fungsi tarian Kipas Pakarena tersebut?  berikut penjelasan singkatnya:

  1. Tari Ritual

Seperti diceritakan dalam sejarah bahwa dahulunya tari ini mengisahkan secuil cerita menarik tentang langit dan bumi. Tari ini dijadikan tari ritual sebagai wujud rasa syukur kepada langit dan bumi.

  1. Tari Penggiring Raja

Selain sebagai ritual, zaman dahulu tari kipas pakarena dipakai untuk menggiring para raja yang sudah meninggal, hingga sekarang tari ini masih difungsikan untuk menggiring para pemimpin dari Gowa.

  1. Sarana Dakwah

Tari Kipas Pakarena juga biasa dipakai untuk sarana dakwah. Setiap gerakan yang dibuat memiliki arti kesabaran dan pantang menyerah. Itu memberikan pesan kepada manusia bahwa yang namanya hidup saat menghadapi rintangan harus sabar dan tidak boleh putus asa.

  1. Bentuk Rasa Syukur

Tarian ini bisa melambangkan rasa syukur lantaran sudah diberikan keberkahan di bumi berupa tanaman atau hasil panen yang melimpah ruah.

  1. Sarana Hiburan

Kesenian tradisional yang bisa ditonton orang banyak tentu dapat menghibur masyarakat. Terutama warga Gowa dan pariwisata yang berkunjung kesana.

Disetiap gerakan tari Kipas Pakarena selalu memberikan makna tertentu tentang kehidupan. Jika banyak yang mengetahui isyarat dari gerakan tersebut pasti semakin banyak yang kagum dengan tari tersebut. Semua artikel terkait tentang tari ini bisa dilihat di Lahana media.